Ketegangan Perbatasan Suriah-Lebanon Meningkat Pasca Insiden Penculikan dan Pembunuhan

Beirut, Lebanon – Situasi di perbatasan antara Suriah dan Lebanon kembali memanas setelah tiga anggota pasukan Suriah diculik dan dibunuh di wilayah Lebanon. Insiden tragis ini memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik lebih lanjut di kawasan yang sudah lama dilanda ketidakstabilan.

Menurut laporan dari AlHadath, serangan intensif dengan artileri dan roket terjadi sejak pukul 4 sore waktu setempat dan berlanjut hingga malam hari.

Meskipun intensitasnya mereda dibandingkan dengan beberapa jam sebelumnya, ketegangan tetap tinggi.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan informasi dari sumber militer Lebanon, unit-unit pertahanan Suriah memasuki wilayah Housh El Sayed Ali dari sisi perbatasan Suriah. Mereka mencapai area yang dikenal sebagai pos pemeriksaan, yang sebelumnya merupakan titik perbatasan terakhir yang dijaga oleh tentara Lebanon. Pos ini menjadi garis pemisah antara Housh El Sayed Ali di Lebanon dan wilayah Suriah.

Dampak Serangan

Serangan tersebut berdampak pada sekitar lima hingga tujuh desa, mulai dari Housh El Sayed Ali hingga Al-Qasr, serta beberapa pertanian dan daerah Sahl Al-Mai. Pertempuran terparah terjadi di kota Al-Qasr, Lebanon. Namun, setelah sore hari, fokus pertempuran bergeser ke Housh El Sayed Ali.


Motif dan Klaim Wilayah

Diduga, pihak Suriah memiliki rencana untuk maju ke wilayah yang mereka klaim sebagai bagian dari Suriah. Sementara itu, pihak Lebanon terbagi dalam pandangan. Sebagian wilayah tersebut dihuni oleh warga Lebanon, sehingga menimbulkan kebingungan mengenai status kepemilikan yang sah.

Secara historis, wilayah ini pernah menjadi tempat unit-unit khusus Suriah pada era 1990-an hingga 2000-an, bahkan hingga peristiwa di Suriah baru-baru ini.

Respons Militer Lebanon

Sebagai respons terhadap situasi ini, militer Lebanon meningkatkan kesiagaan. Pesawat Cessna milik Angkatan Udara Lebanon dikerahkan untuk memantau pergerakan dan membantu mengarahkan tembakan artileri dari posisi 155 mm Angkatan Darat Lebanon [03:00]. Pesawat-pesawat tersebut terus terbang di ketinggian menengah dan rendah di sepanjang wilayah perbatasan hingga ke As-Saraya Al-Jadida.

Hezbollah dan Ancaman Terhadap Suriah

Mengenai dugaan keterlibatan kelompok yang berafiliasi dengan Hezbollah dalam penculikan dan pembunuhan pasukan Suriah, penting untuk memahami struktur kekuatan Hezbollah. Kelompok ini, meskipun berbasis di Lebanon, memiliki pengaruh signifikan di Suriah.

Hezbollah telah lama menjadi sekutu dekat rezim Bashar al-Assad. Mereka memberikan dukungan militer yang krusial dalam perang saudara Suriah. Namun, kekuatan dan pengaruh Hezbollah yang besar juga menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintahan Suriah yang baru di bawah Presiden Ahmad Al Sharaa, terutama terkait dengan potensi campur tangan dalam urusan dalam negeri Suriah.

Bisnis Hezbollah di Suriah

Selain dukungan militer, Hezbollah juga diketahui terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis di Suriah. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mereka mengendalikan jaringan penyelundupan, perdagangan narkoba, dan bisnis konstruksi saat rejim Assad masih berkuasa.

Keuntungan dari bisnis-bisnis ini digunakan untuk mendanai operasi militer dan kegiatan politik mereka.

Kesimpulan

Konflik perbatasan Suriah-Lebanon saat ini merupakan cerminan dari kompleksitas hubungan antara kedua negara. Insiden penculikan dan pembunuhan pasukan Suriah telah memperburuk situasi yang sudah tegang. Di tengah kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut, peran dan pengaruh Hezbollah di Suriah pada era rejim sebelumnya menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.

Dibuat oleh AI

Post a Comment

Previous Post Next Post