Seiring dengan dinamika politik yang terus berkembang, pemerintah baru Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Ahmad Al Sharaa menghadapi tugas besar dalam merevitalisasi berbagai sektor strategis yang pernah menjadi kebanggaan negara.
Dari pencapaian masa lalu dalam teknologi nuklir dan antariksa hingga sektor pertanian dan pariwisata, ada banyak hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan agar Suriah kembali ke jalur kemajuan.
### **1. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir: Energi untuk Masa Depan**
Di masa lalu, Suriah pernah menjajaki pengembangan tenaga nuklir sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Namun, akibat konflik berkepanjangan, proyek-proyek ini terhenti.
Kini, pemerintah baru perlu menghidupkan kembali upaya ini dengan menggandeng mitra internasional, seperti Turkiye, Mesir dan Yordania, guna membangun reaktor nuklir untuk keperluan energi sipil.
Selain itu, Suriah juga harus berinvestasi dalam pengamanan teknologi nuklir agar tidak disalahgunakan atau menjadi sasaran serangan. Dengan sumber daya yang terbatas, strategi terbaik adalah fokus pada teknologi reaktor modular kecil (SMR) yang lebih hemat biaya dan lebih mudah dibangun dibandingkan reaktor konvensional.
### **2. Penguasaan Teknologi Antariksa: Bangkit dari Kejayaan Masa Lalu**
Tidak banyak yang tahu bahwa Suriah pernah mencetak sejarah dengan mengirim astronotnya, Muhammed Faris, ke stasiun luar angkasa Mir pada tahun 1987. Ini menunjukkan bahwa negara ini pernah memiliki ketertarikan terhadap eksplorasi luar angkasa.
Untuk menghidupkan kembali sektor ini, pemerintah harus membangun kembali program antariksa nasional dengan bekerja sama dengan negara-negara sahabat. Langkah awal bisa dimulai dengan pengembangan satelit komunikasi dan penginderaan jauh untuk mendukung infrastruktur telekomunikasi dan pertanian.
### **3. Teknologi Pertahanan: Membangun Kemandirian Militer**
Dalam beberapa dekade terakhir, Suriah mengandalkan impor peralatan militer dari Rusia dan Iran. Namun, untuk mencapai kemandirian, negara ini harus mulai membangun industri pertahanan dalam negeri.
Revitalisasi sektor ini bisa dimulai dengan memproduksi senjata ringan, kendaraan lapis baja, serta sistem drone militer. Mengembangkan kemampuan perang elektronik juga penting untuk menghadapi ancaman modern. Langkah ini bisa membantu Suriah mengurangi ketergantungan pada impor senjata dan memperkuat posisinya di kawasan.
### **4. Industri Farmasi: Potensi Besar untuk Pasar Domestik dan Ekspor**
Sebelum konflik, industri farmasi Suriah dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia Arab, dengan produk yang diekspor ke lebih dari 50 negara. Namun, perang telah menghancurkan banyak fasilitas produksi dan rantai pasokan.
Untuk membangkitkan kembali sektor ini, pemerintah perlu memberikan insentif bagi investor lokal dan asing guna membangun kembali pabrik farmasi. Selain itu, penguatan riset dan pengembangan obat generik serta vaksin bisa menjadi strategi utama agar industri farmasi kembali berjaya.
### **5. Pertanian: Meningkatkan Produksi dan Efisiensi**
Pertanian merupakan tulang punggung ekonomi Suriah, tetapi sektor ini mengalami kemunduran akibat konflik dan perubahan iklim. Untuk menghidupkan kembali pertanian, pemerintah harus memperbaiki irigasi, mendukung petani dengan akses ke bibit unggul, serta memperkenalkan teknologi pertanian modern.
Langkah lain yang bisa diambil adalah mengembangkan pertanian berbasis hidroponik dan rumah kaca untuk mengurangi ketergantungan pada lahan subur yang semakin terbatas. Pemerintah juga perlu membuka pasar ekspor baru bagi produk pertanian Suriah agar petani bisa mendapatkan harga yang lebih baik.
### **6. Keuangan: Membangun Stabilitas Ekonomi**
Sistem keuangan Suriah mengalami tekanan akibat perang dan sanksi ekonomi. Untuk memulihkannya, pemerintah harus melakukan reformasi perbankan, memperbaiki sistem pembayaran digital, serta memperkuat regulasi untuk menarik kembali investor asing.
Bank sentral perlu menerapkan kebijakan yang menjaga stabilitas mata uang dan mencegah inflasi yang tidak terkendali. Selain itu, upaya menarik investasi dari diaspora Suriah yang sukses di luar negeri bisa menjadi solusi untuk meningkatkan cadangan devisa negara.
### **7. Pariwisata: Menghidupkan Kembali Kejayaan Wisata Suriah**
Sebelum konflik, Suriah adalah salah satu destinasi wisata bersejarah di dunia, dengan situs seperti Palmyra, Damaskus Tua, dan Krak des Chevaliers yang menarik wisatawan dari berbagai negara. Kini, dengan berakhirnya pertempuran di banyak wilayah, pemerintah harus mulai merevitalisasi sektor ini.
Langkah pertama adalah membangun kembali infrastruktur wisata, seperti hotel, jalan, dan sistem transportasi. Pemerintah juga bisa mempromosikan wisata religi dan sejarah kepada wisatawan dari negara-negara sahabat seperti Turkiye, ASEAN, dan negara-negara Teluk.
### **Strategi Keseluruhan untuk Revitalisasi**
Agar semua sektor ini bisa berkembang kembali, pemerintah baru Suriah harus memiliki strategi jangka panjang. Salah satu langkah utama adalah memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara yang bisa membantu dalam rekonstruksi, seperti Turkiye, Qatar, dan Mesir.
Selain itu, kebijakan ekonomi yang stabil dan transparan sangat diperlukan agar investor merasa aman untuk berbisnis di Suriah. Reformasi hukum dan penghapusan birokrasi yang berbelit juga menjadi faktor penting dalam menarik modal asing.
### **Kesimpulan: Membangun Kembali Kejayaan Suriah**
Suriah memiliki sejarah panjang dalam berbagai bidang strategis, mulai dari tenaga nuklir hingga industri farmasi. Konflik yang berkepanjangan memang menghancurkan banyak pencapaian masa lalu, tetapi bukan berarti negara ini tidak bisa bangkit kembali.
Dengan kebijakan yang tepat, Suriah bisa membangun kembali sektor-sektor strategisnya dan menjadi negara yang lebih kuat di masa depan. Pemerintah harus bergerak cepat untuk menarik investasi, membangun kembali infrastruktur, dan mendorong inovasi di berbagai sektor.
Revitalisasi ini bukan hanya tentang membangun kembali apa yang telah hancur, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Suriah. Jika semua langkah ini diterapkan dengan baik, bukan tidak mungkin Suriah bisa kembali menjadi kekuatan utama di kawasan Timur Tengah.
Dibuat oleh AI