Putin Kirim Pesan ke Pemimpin Baru Suriah, Tanda Era Baru Hubungan Rusia-Suriah?

Moskow, Rusia – Dalam sebuah langkah yang menandai babak baru dalam hubungan bilateral, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan pesan langsung kepada Presiden Suriah yang baru, Ahmad Al Sharaa. Ini adalah komunikasi publik pertama antara kedua negara sejak Bashar al-Assad lengser dari kekuasaan.

Pesan tersebut, yang disampaikan melalui berbagai saluran diplomatik, menegaskan dukungan Rusia terhadap upaya kepemimpinan Suriah dalam menstabilkan situasi di negara yang dilanda konflik tersebut secepat mungkin. Putin juga menyatakan kesiapan Moskow untuk mengembangkan kerja sama komprehensif dengan Suriah di berbagai bidang.

Kerja Sama yang Lebih Luas

Rusia juga menekankan komitmennya untuk memperkuat hubungan persahabatan Rusia-Suriah, yang telah terjalin sejak lama. Langkah ini mengisyaratkan keinginan Moskow untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam rekonstruksi dan pemulihan Suriah pasca-konflik.

Pergeseran Kekuatan di Suriah
Perkembangan ini terjadi di tengah perubahan lanskap politik di Suriah, dengan transisi kepemimpinan yang baru-baru ini terjadi. Rusia, sebagai sekutu utama Suriah selama konflik yang sedang berlangsung, tampaknya ingin memastikan kelanjutan pengaruhnya di negara tersebut.

Kehadiran Militer Rusia

Sejak jatuhnya al-Assad, Moskow telah memindahkan pasukannya dari berbagai wilayah Suriah ke pangkalan utamanya di Pangkalan Udara Hmeimim. Selain itu, penghentian kontrak dengan perusahaan Rusia untuk memodernisasi pelabuhan Tartus tidak secara langsung memengaruhi Marinir Rusia, yang disewa di bawah kesepakatan terpisah.

Rusia mempertahankan dua pangkalan militer utama di Suriah: Pangkalan Angkatan Laut Tartus di Mediterania, yang berasal dari era Soviet, dan Pangkalan Udara Hmeimim dekat Latakia, yang didirikan oleh pasukan Rusia pada tahun 2015.

Kepentingan Strategis

Tartus adalah pusat logistik angkatan laut Rusia satu-satunya di Mediterania, sementara Hmeimim adalah pangkalan pasokan utama untuk pasukan Rusia di wilayah Mediterania dan Afrika Utara. Pada tahun 2017, Rusia memperoleh kedua pangkalan tersebut di bawah kontrak sewa selama 49 tahun.

Para pengamat Rusia percaya bahwa Moskow berupaya untuk membahas masa depan pangkalan-pangkalan Rusia di Suriah dan mencoba menemukan formula kontrak baru untuk status hukum mereka. Penutupan pangkalan-pangkalan ini akan menjadi pukulan serius bagi ambisi Rusia untuk mempertahankan pijakan militer di Timur Tengah dan untuk mengerahkan pengaruh di Mediterania.

Opsi untuk Mempertahankan Pangkalan
Ada opsi yang mungkin untuk mempertahankan pangkalan-pangkalan Rusia dengan imbalan Moskow yang memberikan berbagai bentuk dukungan politik, ekonomi, energi, dan bahkan militer kepada otoritas baru. Mengingat bahwa semua senjata di Suriah berasal dari Rusia, ini menjaga keseimbangan kepentingan kedua belah pihak di Suriah dan wilayah secara umum.

Pandangan dari Moskow

Dr. Elena Spunina, seorang spesialis dalam urusan politik dan strategis Rusia, bergabung dari Moskow untuk memberikan wawasan tentang perspektif Rusia.

Pandangan dari London

Fayez Sarah, seorang penulis dan peneliti politik Suriah, juga bergabung dari London untuk menawarkan analisisnya tentang perkembangan ini.

Bidang Kerja Sama

Sarah bertanya tentang bidang kerja sama yang ingin dikembangkan dan difokuskan oleh Suriah dengan Rusia pada tahap ini.

Hubungan Historis

Sarah menyoroti hubungan Rusia-Suriah yang sudah lama terjalin, yang dimulai pada tahun 1950-an. Ia menyebutkan perjanjian pertahanan strategis bersama yang memungkinkan Rusia untuk campur tangan untuk melindungi Suriah dari agresi eksternal.

Bayangan Konflik

Sarah menyatakan bahwa intervensi Rusia dalam perang di Suriah telah merusak hubungan tersebut, yang menyebabkan hilangnya nyawa dan kehancuran.

Babak Baru

Sarah menekankan perlunya babak baru dalam hubungan tersebut, yang didasarkan pada keadilan dan pertanggungjawaban atas tindakan masa lalu.

Permintaan Maaf

Sarah menyerukan permintaan maaf dan kompensasi dari Rusia atas perannya dalam konflik tersebut.

Kesiapan Rusia

Spunina menjawab bahwa tidak ada pembicaraan tentang permintaan maaf dari Rusia di tingkat pemerintah. Ia menekankan bahwa pesan Putin kepada pemimpin Suriah yang baru adalah belum pernah terjadi sebelumnya dan menunjukkan keinginan untuk membuka babak baru.

Fokus pada Investasi

Spunina menekankan bahwa fokusnya adalah pada potensi investasi Rusia di Suriah, yang akan menguntungkan rakyat Suriah dan pemerintahan baru.

Peluang Lain

Sarah berpendapat bahwa Suriah memiliki pilihan yang luas untuk kerja sama, termasuk dengan negara-negara Arab dan Uni Eropa.

Kebutuhan Rusia

Spunina menekankan kesiapan Rusia untuk berinvestasi dan membantu Suriah, menyoroti kemampuannya di bidang energi dan gandum.

Dukungan AS

Spunina mengklaim bahwa Amerika Serikat menyambut baik kehadiran Rusia di Suriah dan bahwa tidak ada hambatan besar untuk kerja sama Rusia-Suriah.


Post a Comment

Previous Post Next Post